Kali ini kita tidak membahas budaya memberi hadiah pada hari ulang tahun, tetapi yang akan kita diskusikan adalah hadiah sebagai pemicu perilaku yang baik atau disiplin yang sering disalahartikan. Ketika hadiah tidak membentuk perilaku yang baik, sebaliknya, itu merusak perilaku itu lebih banyak lagi.
Di bidang pendidikan karakter di sebuah klinik tes minat bakat yogyakarta , perilaku terdiri dari berbagai teknik dan pendekatan. Salah satunya adalah modifikasi perilaku yang menggunakan hadiah dan orang-orang yang tidak menggunakan hadiah.
Penghargaan itu menimbulkan perasaan senang dan gembira, pertanyaan saya adalah: dapatkah Anda meningkatkan kebahagiaan dan kegembiraan tanpa hadiah? Anda bisa, dan ada banyak cara. Banyak orang tua tidak mengerti ini, mereka bahkan tidak memikirkan ini. Faktanya, hadiah adalah cara termudah untuk muncul karena kesenangan, cinta, perhatian, dan sebagainya. Tetapi jika ini terjadi terus menerus, ada bahaya.
Apa 5 efek buruk dari hadiah?
1. Hadiah umumnya dijanjikan sebelum perilaku yang diharapkan muncul.Ini sering digunakan untuk mengendalikan atau memanipulasi anak-anak. Sehingga anak-anak tidak memahami dengan baik alasan mengapa perilaku yang baik harus digunakan untuk tampil, karena anak-anak hanya fokus pada hadiah. Lebih buruk lagi, jika apa yang dijanjikan orang tua tidak terpenuhi, kadang-kadang ini dapat menyebabkan perilaku buruk pada anak-anak.
2. Hadiah sering dianggap global.
Artinya, ketika perilakunya bagus pada waktu tertentu, anak dianggap baik. Bisa jadi lain kali si anak tidak lagi ramah. Jika Anda ingin sikap konsisten yang baik, penghargaan itu juga konsisten (ini biasanya menjadi beban), akibatnya kami mendidik anak-anak yang hanya bisa menuntut.
3. Penghargaan mengajar anak-anak untuk fokus di luar diri mereka sendiri.
Ini membuat anak-anak sulit untuk memahami rasa dan konsekuensi dari perbuatan baik yang akan menyenangkan hati mereka. Orang tua harus mendidik perasaan dan emosi anak-anak mereka, seperti perasaan bermakna, aman dan menghargai diri sendiri ketika mereka mencapai sesuatu yang baik.
4. Seringkali orang tua yang menentukan hadiah.
Hal ini membuat ukuran keberhasilan perilaku sering tidak seimbang, hadiah terbaik hanya untuk perilaku yang telah dikuasainya, atau sebaliknya. Sehingga level gradasi dalam prestasi seringkali tumpang tindih.
5. Hadiah diberikan jika anak berhasil dalam perilaku atau pencapaiannya
Seringkali, anak-anak perlu ditemani dalam proses mendapatkan perilaku yang baik, tetapi dalam generasi "gelombang mikro" semua ini ingin menjadi instan, dan yang paling penting adalah hasilnya. Jadi, secara tidak sadar, ini mengajarkan anak-anak untuk memanipulasi orang tua, yang penting adalah perilaku baik yang telah muncul dan anak akan menerima hadiah.
Menyalahkan orang lain tidak selalu merupakan hadiah, ada banyak cara. Ayo belajar mengenal lebih dalam, bagaimana membentuk karakter anak tanpa hadiah.
Selain hadiah, kami dapat memberikan dukungan dan dorongan positif bagi anak-anak. Anak-anak akan merasa bahagia dan akan dipahami ketika menerima dukungan. Mungkin ekspresi anak-anak tidak seperti orang dewasa, mereka cenderung diam dan diam, tetapi jauh di lubuk hati ada perasaan tenang dan nyaman dalam memberikan perawatan ini.
Seperti bayi yang dibelai dengan lembut oleh ibu Anda, atau diangkat, ekspresi wajah Anda akan mudah dibaca jika Anda merasa nyaman. Itulah ekspresi di wajah anak ketika dia merasa tenang dan nyaman dengan dukungannya. Tenanglah, jangan cemas, dan jangan merasa sendirian dalam mencoba yang terbaik untuknya.
Berikut ini adalah manfaat dari dukungan yang diberikan orang tua atau guru kepada anak-anak.
1. Spontan, itu bisa terjadi segera dengan segera.
Dukungan tersebut akan secara langsung mengungkapkan perasaan dan kepercayaan orang tua kepada anak-anak. Ketika seorang anak merasa dapat dipercaya, kepercayaan diri anak akan berkembang di dalam dirinya. Ketika orang tua memberikan dukungan, ekspresi terlihat jelas. Jika hadiah diberikan, ekspresi orang tua cenderung tidak terlihat dan proses komunikasi akan jauh lebih sedikit.
2. Spesifik dan fokus.
Anak akan tahu dengan jelas apa yang perlu ditingkatkan dan bagaimana mencapai kemajuan yang diperlukan. Anak-anak tidak perlu merasa frustrasi untuk mencari cara yang dapat meningkatkan perilaku baik mereka, karena orang tua akan memberikan informasi ini secara jelas dan terperinci.
3. Ketika didukung, anak akan merasa nyaman secara emosional.
Anak-anak akan merasa diperhatikan, dicintai, dan dipahami. Dukungan orang tua kepada anak-anak adalah bentuk upaya memobilisasi semua kemampuan orang tua untuk berperilaku, berkomunikasi, dan bersimpati kepada anak-anak mereka untuk menjadi orang yang terbaik.
4. Dukungan dapat diberikan kapan saja, bahkan ketika situasi sulit.
Ketika situasi seorang anak berat dan sulit, daya tarik hadiah bisa menjadi tidak berguna. Tetapi kepercayaan orang tua pada anak-anak, dukungan dan dorongan akan membuat anak keluar dari hal-hal sulit.
5. Banyak kualitas dukungan tergantung pada antusiasme anak
Ketika anak-anak antusias, mereka diberikan sedikit dukungan, dan ketika mereka kurang antusias, mereka membutuhkan banyak dukungan dan motivasi untuk anak-anak. Dengan memberikan dukungan, orang tua dapat mengingatkan anak-anak untuk dengan mudah mendukung diri mereka sendiri, mengajar mereka untuk mendukung diri mereka sendiri dan berbicara dalam hati mereka. Ini akan memudahkan anak-anak untuk bersemangat secara otomatis.
Semoga artikel dari tes minat bakat jogja ini bermanfaat dan membantu kita semua untuk membentuk generasi masa depan yang lebih baik.